Minggu, 04 April 2010

dream of an insomniac




Insomnia…..ada dua mata pisau di dalamnya. Antara anugerah dan kutukan. Antara hadiah dan cobaan. Antara takdir atau pilihan. Tipis sekali. Sehingga aku tak pernah cukup waktu untuk memilihnya.


Aku memiliki sulit tidur waktu masih kecil. Waktu masih belum punya masalah. Bagi anak se-umur 4 SD, jam dua pagi adalah horor. Sangat menakutkan. Begitu juga bagiku. pada usia segitu aku sudah merasakan sulitnya bermimpi pada jam yang tepat. Biasanya aku menangis, jika sudah kehilangan kesabaran untuk tidur. Papaku, orang yang biasanya menenangkan aku. Membacakan do’a sambil memelukku untuk tidur. Dalam dekapannya, pulas pun tiba membuyarkan semua subuhku. Aku belum tahu apa itu insomnia, apa itu sulit tidur. Yang jelas aku hanya ingin seperti adikku, yang pulas bahkan sebelum “Dunia dalam berita”-nya TVRI disiarkan.


Insomnia adalah sejenis …kata dokter adalah penyakit kejiwaan yang membuat penderitanya kurang tidur. Namun bagiku, insomnia itu hanya dibaca “keluyuran”... SMA mungkin adalah saat ketika aku harus bergantung pada obat tidur. Tanpa sepengetahuan ortu tentunya. Berat rasanya harus bangun jam 5 pagi dan siap siap berangkat sekolah, jika harus tidur jam 3 pagi. Bedanya, aku sudah tidak nangis lagi. Aku bergaul dengan komunitas malamku di trotoar. Komunitas teater yang sudah lam ku rindukan. Komunitas yang memiliki kesamaan denganku. Insomnia.


Insomnia bisa jadi anugerah jika kamu bisa menggunakannya. Waktu kuliah aku tidak merasakan beratnya tugas menumpuk. Bukan karena IQ diatas rata rata. Kecerdasanku masih cekak seperti dulu. Cuma karena banyaknya waktu ku untuk mengerjakannya. Itu bisa dibilang doping sebenarnya. Curang waktu.hiihihihihi… Malam hari, ngerjain tugas, garap tugasnya orang lain demi duit (semester awal..hihihihihi..), main CM sampek satu musim penuh, ngenet, yasiinan,,pokonya banyak kegiatanku. Waktu berpihak kepadaku jika ada kesibukan. Karena insomnia ku semakin bertambah parah. Namun juga berbanding lurus dengan staminaku yang juga semakin membaik. Insomnia adalah senjata yang jarang dipunyai orang lain. Insomnia….adalah anugerah.


Namun insomnia kadang serasa kutukan. Gimana nggak ?? kamu akan terjaga sepanjang malam. Bahkan siang. Pernah 5 hari aku tidak tidur sama sekali. Capek rasanya. Lelah, emosi, dan bosan adalah teman setiamu. Rasanya semakin capek jika kamu kerja seharian, dan malamnya tetap tidak bisa tidur. Capek itu akan dibawa sepanjang bulan masih ada. Akan semakin letih jika kamu sakit hati karena orang yang kamu sayang lagi mesra mesraan sama orang lain, dan kamu nggak bisa tidur untuk mengobati-nya. Perih itu akan selalu kamu bawa selama kamu masih terjaga. Semakin bosan rasanya jika kamu hanya sendirian di malam hari. Ketika banyak orang yang sudah tidur. Ketika teman ngobrol kamu sedang bermain dengan lamunan yang menjadi mimpinya. Ah…iri rasanya, melihat mereka bisa tidur diwaktu yang pas untuk bermimpi. Mereka bisa punya bunga tidur yang indah. Karena malam membawa keindahan dalam mimpi. Dan bintang membawa kecantikan mimpi itu. Kata orang mimpi yang dikabulkan adalah mimpi orang yang nyenyak waktu jam jam tengah malam hingga subuh. Perih rasanya tidak dapat bermimpi….ah…


Aku hanya bermimpi…dengan harapan yang sama dalam letihnya tidurku. Suatu saat aku akan menikmat malam hanya dalam mimp Mimpi yang akan menjadi harapan. Aku ingin seperti suatu saat yang entah tak aku ingat lagi kapan. Dulu..mungkin sudah sangat lama sekali. Ketika aku bisa tertidur,,,dan bermimpi. Dan menikmati subuh, sebagai suatu kenikmatan. Sebuah kenangan usang yang bisa kurasakan, namun tak bisa ku ingat dan ku ulangi. Mungkin saja…nantinya….



Hampir subuh…kamar…

Tanya Mbah Google

Shout Me !!!


ShoutMix chat widget