Rabu, 22 September 2010

PUISI Untuk Jon

Compromising PositionsThe Adventures of Sherlock Holmes

post ini bukan berati sya menulis puisi untuk jon...memang benar ad puisi puisi untuk jon..tapi bukan tentang Jon...jon adalah kakak kelas waktu kuliah yang dari tampang cukup sangar dan menakutkan. hanya saj selam kiuliah 4 tahun saya belum berhaisl mengenalnya...baru kemaren waktu teman teler saya "TYO" mengenalkan-nya pada sya...

saya punya banyak puisi....namun tak satupun dari puisi bisa saya ungkapkan. kebanyakan hanya say tumpuk di memori hardisk saya...mungkin saja puis puisi itu sudah jenuh dan penat menunggu saya keluarin. tapi bagaimana caranya,, salah satu objek puisi itu tidak meberi sya kesempatan untuk me "lebay" ria....untung ada Jon. sekali lagi beruntung ada Jon yang diberi kesempatan oleh Tuhan dan kekasihnya untuk ber"lebay" ria. sehingga puisi ini bisa keluar...Thanks Jon...


jon download puisinya disini : puisi untuk Jon

Rabu, 21 Juli 2010

BAMBANG, KUPHI PHET, NGON GALAK (Kupu Kupu, Kopi Pahit, dan Cinta)

Bagian 5


teman teman aku share bagian ke lima dari novel Bambang, Kuphi Phet, Ngon Galak... sebenarnya bagian ini harusnya disimpan dulu. tapi aku kira, pesan yang harus disampaikan dari bagian ini mendesak. karena berhubungan dengan kita semua. siapa tahu asih ada orang orang yang masih dibutakan seperti tokoh Rahman.

namun ini hanya sebagian...mohon komentarnya

...................................................................................................................................................................


Entahlah, Rahman sendiri tidak pernah mengerti apa yang terjadi padanya. Surabaya yang dulu panas sekarang begitu teduh. Dia benar benar buta selama ini. Dia sangat tidak menduga bahwa lingkungan disekitarnya tidak pernah berhenti dari Cinta. Antara merasa kesepian dan bahagia. Malam minggu ini, Alex harus menemani Nina ke ulang tahun nenek Nina. Bagi orang yang suka jahil seperti Alex, datang ke acara seperti itu adalah siksaan. Ulang tahun Nenek Nina yang ke 95 adalah neraka kesopanan. Tidak ada korban yang masuk akal untuk dia jahili. Tapi demi cinta, Alex sanggup hidup dengan tenang selama 3 jam. Dita yang selama ini ada untuk Rahman, harus menemani Adit di bioskop. Melihat film film romantis. Adit benar benar tidak tahu tentang Dita. Cewek tomboy itu lebih suka film koboi dan Filmnya jackie Chan daripada film romantis. Tapi, Dita memaksa untuk manahan kantuk di bioskop. Lagi lagi demi cinta, pikir rahman sambil menghirup nafas panjang. Kadir juga tidak di toko roti kismis miliknya. Kata abahnya Kadir, Kadir sedang bersama Sabrina. Pemilik restoran gulai kambing sebelah. Mereka sedang nonton marawis. Ya Tuhan, bahkan orang seperti kadir juga jatuh cinta. Orang itu hanya memikirkan bagaimana mendapatkan uang, tapi toh jatuh cinta juga. Bertekuk lutut pada wanita arab yang baru saja di kenalnya. Rahman benar benar merasa bodoh. Kesuksesan apa yang belum diraih oleh Rahman. Karier sebagai dosen dan perusahaannya, penghargaan penghargaan risetnya, pengaruhnya yang besar bagi orang lain, atau hanya sekedar kemenangan kemenangannya dalam setiap perkelahian. Tapi semua itu kosong. Rahman tidak menikmatinya dengan sungguh sungguh selama ini. Kebanggaan kebanggannya selama ini hanya fatamorgana. Rahman tidak punya kebahagiaan yang sejati. Karena dia tidak pernah punya Cinta.

Hingga tidak aneh jika malam minggu ini Rahman berada di sebuah Cafe sendirian. Melihat kursi kursi lain yang dipenuhi cinta. Orang orang di kursi kursi itu membuatnya iri. Disebelah kirinya seorang wanita cantik dan seorang laki laki tampan. Mereka saling bertatapan, berpegangan tangan dengan lembut. Dan senyum mereka benar benar manis. Pasangan yang sangat serasi, batin rahman. kursi sebelah kanannya, 2 orang remaja mungkin seumuran kelas 1 SMP. Mereka tertawa berdua, berebutan X-Box untuk dimainkan. Anak anak ingusan itu benar benar membuatnya iri. Saat seumuran mereka, Rahman hanya tahu bagaimana menjatuhkan lawan berkelahinya. Didepanya seorang bapak dan ibu berusia 50 tahun, sibuk mengurusi anak anak mereka yang berjumlah 8 orang. Mereka kelihatan kerepotan, tapi mata mereka, benar benar menunjukkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang tak bisa ditutupi kekesalan mereka terhadap anak anaknya. Di belakang Rahman, seorang kakek berusia 70 tahun dan nenek yang mungkin sebaya. Sang kakek mengelus rambut putih si nenek. Perempuan tua itu tersenyum dan menyentuh kerutan kerutan di wajah sang kakek dengan halus. Begitu kuatnya cinta hingga tidak bisa dihalangi oleh usia dan waktu sekalipun. Sesaat dunia seakan berputar. Berputar dengan cepat. Musik romantis dari piano yang dimainkan pianis cafe ini menambah kecepatan puataran itu. Lagu “Love” – nya John Lennon, memang memperumit perasaan laki laki kesepian itu. Pemandangan pemandangan disekelilingnya membuatnya benar benar merasakan rotasi bumi yang seakan lambat. Tawa tawa mereka, sentuhan sentuhan itu, belaian itu, dan tatapan mata mata yang membius. Dunia seakan tidak adil. Dia harus sendiri melihat pemadangan itu. Seandainya Fad juga ada disini, seandainya perempuan itu ada di depannya. Mungkin..mungkin hatinya tak dipenuhi kedengkian seperti saat ini. “Lihat mereka Rahman”, hatinya berbicara dengan keras pada dirinya sendiri. Suara itu begitu nyaring dalam hatinya, membuat Rahman terhenyak dalam lamunan. Seketika dia merasa pusing. Kepalanya berat, mungkin karena putaran putaran dalam lamunannya tadi.

Seorang pelayan datang mendekati Rahman. Rahman sadar, dia belum memesan apapun. Sejak datang tadi, dia hanya sibuk melihat adegan adegan mesra di sekitarnya. Si pelayan bertanya apakah rahman akan memesan kopi pahit seperti kebiasaannya selama ini. Rahman memang merindukan kopi pahit cafe ini. Kopi pahit yang biasanya dimaniskan dengan guruan teman temannya. Sejenak dia ragu, apakah kopi pahit masih terasa cocok menemani rokok nya malam ini. Atau dia akan berusaha untuk mencoba yang lain. Namun akhirnya rahman memutuskan untuk memsan kopi yang benar benar di inginkannya.

“Saya pesan Cappucino...Coklatnya yang banyak”,

Rahman memesan dengan mantap. Si pelayan kaget dengan pesanan itu. Dia mulai berpikir sejenak, apa orang ini adalah orang yang dilihatnya selama ini. Rahman hanya tersenyum melihat kebingungan sang pelayan. Dia tahu apa yang di lamunkan sang pelayan terhadap dirinya,

“tambah nasi goreng seafoodnya ya...dan satu lagi toilet dimana ?”,

Pertanyaan rahman itu mengagetkan sang pelayan. Laki laki separuh baya itu berusaha untuk menguasai dirinya. Dan berusaha mengarahkan Rahman ke tempat yang di tanyakan. Rahman juga berusaha untuk tidak melirik kursi kursi yang dilauinya. Kursi yang dipenuhi suka cita yang membuatnya dirinya tak berharga. Dan berusaha terburu buru memasuki toliet pria itu.

Dalam kamar kecil yang memanjang itu rahman mencuci mukanya. Ada keraguan yang dalam dari dirinya. Matanya yang tajam melemah pelan. Dia benar benar ragu dengan apa yang dia kejar, dan apa yang dia raih. Di belakangnya terdapat dua orang pria sedang bercengkrama. Kedua pria itu melakukan hal yang sama dan terlihat begitu kompak. Hanya pria yang akrab yang bisa kencing bersama. Pria pertama tinggi besar,dia memiliki brewok yang semakin menunjukkan kejantannya. Sedangkan pria kedua memiliki kepala yang licin tanpa rambut. Tubuhnya biasa, seukuran laki laki normal. Pria pertama ternyata mengeluhkan kehidupan rumah tangganya. Dia menganggap istrinya terlalu sibuk dengan bisnis. Begitupun dengan pria kedua, yang merasa tidak dihormati lagi oleh istrinya.

“Aku tidak pernah mengerti, kenapa wanita wanita itu lebih suka berkumpul dalam arisan arisan yang tidak jelas. Padahal yang dibahas tidak ada yang penting ”, keluh pria kedua.

“ya,,istriku juga sama. Aku sudah mencukupinya dengan harta yang melimpah, tapi apa yang kudapat. Setiap hari dia sibuk dalam rapat rapat bisnis yang juga tidak jelas peruntungannya”, jawab pria pertama seakan menemukan maslaah yang sama dengan pria kedua.

Pembicaran kedua pria itu terhenti sejenak. Mereka membetulkan resliting celana mereka bersamaan. Mereka juga seakan tidak perduli dengan kehadiran Rahman disitu. Dengan beriringan mereka mendatangi tempat rahman berdiri. Pria pertama menyentuh bahu Rahman dengan sopan, dan meminta ijin untuk membasuh tangannya. Rahman juga semakin bimbang melihat pembicaraan kedua orang itu. Ternyata ada juga ketidakbahagiaan karena cinta di dunia ini. Obrolan kedua pria ini seolah menjadi pembenaran pada pikiran pikirannya selama ini. Lamunanya sedikit buyar melihat kedua pria itu mendatangi pengering tangan dekat pintu toilet. Dengan kompak juga mereka mengeringkan tangan secara bersamaan. Lewat kaca, Rahman masih bisa melihat keakraban mereka itu. Setelah tangan mereka kering, pria pertama berkata pada pria kedua,

“Tapi aku masih bahagia. Ada kau di sisiku”, kata pria pertama sambil menatap mata pria kedua dengan halus.

“aku takkan pernah meninggalkan kamu. Aku masih cinta kau”, jawab pria kedua sambil memegang kepala pria pertama. Sesaat terasa lama sehingga tak terduga ketika pria pertama medekatkan bibirnya pada bibir pria pria kedua.

Brengsek...Mereka BERCIUMAN. Sambil menahan muntah Rahman keluar dari toilet. Sambil sedikir berkata lirih “maaf” ketika melewati adegan tak senonoh itu.

Ini sudah tak bisa dimaafkan. Ini sudah benar benar kelewatan. Pikir rahman dalam hati. Bahkan kedua laki laki biadap dalam toilet itu berani memperjuangkan cinta mereka. Rasa jijiknya terhadap dirinya sendiri mengalahkan kejijikannya terhadap adegan setan dalam toilet. Dan tanpa berpikir panjang, Rahman menelpon Alex. Dan ketika suara diseberang menjawab telpon itu, Rahman langsung berkata tanpa memberikan Alex kesempatan untuk mengucapkan salam sekalipun.

“Alex...meeting besok kau yang handle.. aku berangkat ke Pare malam ini juga”, kata rahman dengan terburu buru.

“Tapi kau baru sampai di Surabaya,,ada apa ? kenapa terburu terburu ?”, alex menjawab dengan sedikit terbata bata. Dia harus mengeluarkan jurus jurusnya untuk merayu Rahman agar tidak pulang. Apa jadinya jika meeting tentang proyek besar besok harus dia handle. Hanya rahman yang mampu tidak terintervensi klien. Namun Suara rahman memecahkan suasana.

“Aku mau bertemu dia...Aku mau Bertemu Fad”,

Mendengar jawaban Rahman, alex ingin berkata banyak. Menjelaskan atau mencoba merayu agar Rahman sedikit menunda rencana itu. Namun itu tak sempat lagi, ketika dia mendengar bunyi “Tuuuttttt” di seberang telpon.

........................................................................

Kamis, 08 Juli 2010

BAMBANG, KUPHI PHET, NGON GALAK (Kupu-Kupu, Kopi Pahit, dan Cinta)



BAMBANG, KUPHI PHET, NGON GALAK (Kupu - Kupu, Kopi Pahit, dan Cinta)






Prolog



Ada yang bilang bahwa Tuhan menciptakan Cinta pertama kali sebelum menciptakan yang lain. Dan dengan cinta itu Tuhan menjadikan Manusia, Surga, Neraka, dan Perasaan. Semuanya selalu bisa manusia atur, tapi tidak dengan cinta. Tuhan sendiri yang memasukkannya. Kita tidak pernah tahu kapan harus mencintai dan dicintai. Percayalah, cinta bukan sekedar mimpi indah yang hancur setelah manusia terbangun ke-esokan harinya. Karena cinta sejati hanya turun sekali. Ya hanya sekali saja. Hidup hanya sekali, mati hanya sekali, dan begitupun jatuh cinta. Cinta akan bertahan. Cinta adalah energi yang tak bisa di musnahkan. Cinta itu abadi.

Jika memang begitu, lalu mana yang lebih tinggi. Takdir atau Cinta. Bagaimana jika cinta harus terhalang dinding takdir yang tinggi. Dinding identitas dan hubungan. Bukankah Tuhan tidak pernah salah. Bahkan untuk gelap sekalipun. Apakah cinta harus menyerah pada keadaan. Pada takdir yang juga tuhan pastikan. Apakah cinta adalah sebuah kesalahan yang fatal, ketika harus melawan takdir. Apa ini...yang terus menyiksa setiap rongga rongga hati, ketika cinta harus terkalahkan. Atau ini hanyalah sebuah permainan hidup. Mungkin saja Cinta hanya alasan untuk air mata. Dan apakah jatuh cinta bisa dimaafkan ?

Seumur hidup manusia menciptakan rahasianya sendiri. Rahasia yang hanya keheningan yang tahu. Sedikit manusia yang tahu isi hati. Dari yang sedikit itu hanya segelintir yang mengikuti isi hatinya. Jika cinta adalah sebuah kejahatan, masihkah kita mengikutinya. Atau merahasiakannya pada setiap sudut malam. Menguburnya dan memenjarakannya. Apakah kita masih menyanyikan-nya, memujanya dalam setiap do’a subuh kita. Atau berusaha untuk membenci cinta. Membenci takdir yang menghalanginya. Bukankah cinta seperti pintu rumah kita. Kita bisa meninggalkan pintu itu, namun pintu rumah itu tak pernah meninggalkan kita. Bukankah cinta itu adalah malam bagi siang. Siang bisa saja begitu hangat dan menyenangkan. Namun malam selalu menyejukkannya. Lucu sekali, kita tidak bisa hidup tanpa cinta. Tapi kadang takdir yang menghalanginya. Ironi sekali bukan, kalau hidup itu memang bukan hanya tentang cinta, tapi kita tidak pernah hidup sebelum merasakan nya. Yang lebih lucu adalah, ada saja orang yang memilih cinta sejatinya namun justru kehampaan yang didapat. Kehampaan yang tak bisa dibatasi oleh kebahagiaan dan kesedihan.

Aku merasakan cinta sejati ketika aku yakin akan kehilangannya. aku menjadi manusia paling bahagia di dunia, ketika harus tahu kebahagiaan itu salah. Aku menikmati manisnya kopi susu ketika aku tahu, aku juga harus mencintai kopi pahit. Ya, kopi susu ketika bisa kupandangi dia. Dan kopi pahit ketika cinta itu harus tidak sempurna. Dasar dari sebuah Cinta mutlak adalah Cinta. Karena jika dasarnya salah, maka tidak akan ada kebahagiaan. Oleh karena itu aku tidak menyesali untuk jatuh cinta. Jatuh cinta yang kata orang adalah dosa dan kesalahan. Aku bahagia, pernah merasakan hidup 300% walau sisanya harus kulewati dengan 3% saja. Aku tidak menyesalinya, karena aku tahu Tuhanlah yang menurunkannya ke dalam hatiku.

Sebuah puisi yang terselip dalam tas coklat tua ku, yang tak sengaja kutemukan sore ini. Membuatku paham pada arti keindahan dan airmata pada saat yang bersamaan. Pada setiap kecantikan dan tajamnya duri mawar dalam detik yang sama ketika aku berusaha memetiknya. Dan pada setiap teduhnya awan serta badai yang diakibatkannya. Puisi pada kertas lusuh itu membuatku benar benar mengerti tentang cahaya dan gelap yang hanya tersekat kain tipis. Ku coba membacanya kembali berulang berulang, dan pada baris terakhir aku hanya bisa menghembuskan nafas panjang saja. Ini yang kesekian kalinya ku baca puisi ini :

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu.....
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak jejak kakinya yang ragu ragu
di jalan itu...
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu...

Puisi Sapardi Djoko Darmono itu akhirnya bisa membuatku tersenyum. Hanya pada yang ikhlas lah cinta itu akan bersemi. Hanya yang Mencintai dengan Keikhlasan saja, cinta akan mengajari tentang rahasianya. Dan hanya yang berhati ikhlas saja, cinta akan abadi. Bahkan ketika cinta pergi dan menghilang sekalipun. Cinta akan terus hidup. Puisi ini menemaniku denting jantungku subuh ini. Menemaniku untuk berdamai dengan kesunyian yang dalam. Dalam setiap detik detik waktu yang terus berjalan, puisi ini menemaniku untuk membunuh kesemuan. Dan semakin kubaca semakin aku bisa tertawa. Semakin kuterima dan masuk akal apa yang ku lalui.

Cerita ini hanyalah sebuah cerita kecil yang kutulis setiap malam. Bersama kumpulan kumpulan puisi yang kutulis sore sore sebelumnya. Cerita yang menemaniku bersama pekatnya kopi pahit dan asap rokokku. Aku mungkin saja tidak benar benar tahu tentang cinta. Bisa jadi aku hanya memandang dari satu sudut pandang. Namun, ada sesuatu yang sangat kuyakini saat ini. Bahwa cinta adalah KEJUJURAN. Ya, cinta sesederhana itu saat ini. Dan aku tahu sekarang aku harus benar benar jujur pada diriku sendiri. Pada keheningan keheningan yang kuciptakan. Pada setiap do’a malam ku sebelum subuh. Aku harus jujur minimal pada hatiku sendiri. Sehingga pada akhirnya ku temukan sebuah akhir yang bahagia. Kebahagiaan yang hanya ku do’akan untuk orang yang kucintai. Atau setidaknya, aku benar benar yakin, bahwa CINTA ITU ADA.



Rabu, 07 Juli 2010

Kembali





...dasar nasib sekarang udah resmi jadi pengangguran...masalahnya adalah saya nggak punya bakat apa apa...akhirnya cuma lunatang lantung...untungnya kemaren ketemu dengan salah seorang teman dari penerbit (nama masih disamarkan demi masa depan orang ini..hahaha) yang tertarik dengan beberapa abstraktulisan saya... buku pertama adalah tentang kriptografi,,mungkin isi isinya sudah terpost di blog saya yang satunya : embek-poenya-selera.blogspot.com....

buku kedua,,,hemm...hemmm...sebenarnya saya ngotot sekali untuk novel lama saya "mengejar luna Maya..."...berhubung novel itu sudah setengah jadi (30 bab dari 50)...tapi teman saya itu bilang

"rizal,,itu tidak komersil sekarang...Luna maya di novel kamu terlalu sempurna untuk kondisi sekarang...", kata teman kecil saya itu.

"buat saya luna Maya selalu sempurna....", aku masih ngotot.
"janganlah...mending yang ini saja..ini bagus zal...nggak nyangka orang kayak kamu nulis ginian",
dia menunjuk sebua novel yang baru selesai di PROLOG...
"Hufff...okelah..daripada nganggur..."

jadilah saya sekarang sedang sibuk menulis 2 buku. Moderen kriptografi dan sebuah Novel yang berjudul "..BAMBANG, KUPHI PHET, NGON GALAK.." (KUPU KUPU, KOPI PAHIT, DAN CINTA)...

awalnya sulit banget nulis cerita fiksi. karena biasanya juga nulis blog tentang kekonyolan diri sendiri... tapi yaudahlah nyoba aja ngayal ketemu cewek aceh, jatuh cinta, bla..bla..bla...dan anehnya, sekarang novel itu sudah menyalip buku kriptografi saya...hufff.. rapi yang terpenting saya KEMBALI...kawan kawan....

Sabtu, 01 Mei 2010

C O K L A T M U D A....




Waktu meloncat dan Tertawa...
Kenapa dia begitu Bahagia ?
Hanya dari Cintanya ku curi..
Sebuah roti berwarna coklat muda
Dan begitu juga detik detik selanjutnya...
Namun tetap harus ku akui...
Aku tak bisa menahan darahku...
dan tetap saja aku merasa GUGUP...

Siapakah dia ?
yang dilahirkan membuka jilbab coklat mu...
atau hanya sang pelangi saja yang tahu..
ku gantungkan syairmu pada dinding kamarku
yang sudah lelah pada teka teki,,
pada sudut pandang bulan yang bisu...

Tunggulah sejenak,,
hingga aku sudah selasai mengecatnya,,
mungkin ku gantung dulu pada pigora kaca itu...
hingga kita benar benar tahu,,,
pada setiap detiknya...

Minggu, 04 April 2010

dream of an insomniac




Insomnia…..ada dua mata pisau di dalamnya. Antara anugerah dan kutukan. Antara hadiah dan cobaan. Antara takdir atau pilihan. Tipis sekali. Sehingga aku tak pernah cukup waktu untuk memilihnya.


Aku memiliki sulit tidur waktu masih kecil. Waktu masih belum punya masalah. Bagi anak se-umur 4 SD, jam dua pagi adalah horor. Sangat menakutkan. Begitu juga bagiku. pada usia segitu aku sudah merasakan sulitnya bermimpi pada jam yang tepat. Biasanya aku menangis, jika sudah kehilangan kesabaran untuk tidur. Papaku, orang yang biasanya menenangkan aku. Membacakan do’a sambil memelukku untuk tidur. Dalam dekapannya, pulas pun tiba membuyarkan semua subuhku. Aku belum tahu apa itu insomnia, apa itu sulit tidur. Yang jelas aku hanya ingin seperti adikku, yang pulas bahkan sebelum “Dunia dalam berita”-nya TVRI disiarkan.


Insomnia adalah sejenis …kata dokter adalah penyakit kejiwaan yang membuat penderitanya kurang tidur. Namun bagiku, insomnia itu hanya dibaca “keluyuran”... SMA mungkin adalah saat ketika aku harus bergantung pada obat tidur. Tanpa sepengetahuan ortu tentunya. Berat rasanya harus bangun jam 5 pagi dan siap siap berangkat sekolah, jika harus tidur jam 3 pagi. Bedanya, aku sudah tidak nangis lagi. Aku bergaul dengan komunitas malamku di trotoar. Komunitas teater yang sudah lam ku rindukan. Komunitas yang memiliki kesamaan denganku. Insomnia.


Insomnia bisa jadi anugerah jika kamu bisa menggunakannya. Waktu kuliah aku tidak merasakan beratnya tugas menumpuk. Bukan karena IQ diatas rata rata. Kecerdasanku masih cekak seperti dulu. Cuma karena banyaknya waktu ku untuk mengerjakannya. Itu bisa dibilang doping sebenarnya. Curang waktu.hiihihihihi… Malam hari, ngerjain tugas, garap tugasnya orang lain demi duit (semester awal..hihihihihi..), main CM sampek satu musim penuh, ngenet, yasiinan,,pokonya banyak kegiatanku. Waktu berpihak kepadaku jika ada kesibukan. Karena insomnia ku semakin bertambah parah. Namun juga berbanding lurus dengan staminaku yang juga semakin membaik. Insomnia adalah senjata yang jarang dipunyai orang lain. Insomnia….adalah anugerah.


Namun insomnia kadang serasa kutukan. Gimana nggak ?? kamu akan terjaga sepanjang malam. Bahkan siang. Pernah 5 hari aku tidak tidur sama sekali. Capek rasanya. Lelah, emosi, dan bosan adalah teman setiamu. Rasanya semakin capek jika kamu kerja seharian, dan malamnya tetap tidak bisa tidur. Capek itu akan dibawa sepanjang bulan masih ada. Akan semakin letih jika kamu sakit hati karena orang yang kamu sayang lagi mesra mesraan sama orang lain, dan kamu nggak bisa tidur untuk mengobati-nya. Perih itu akan selalu kamu bawa selama kamu masih terjaga. Semakin bosan rasanya jika kamu hanya sendirian di malam hari. Ketika banyak orang yang sudah tidur. Ketika teman ngobrol kamu sedang bermain dengan lamunan yang menjadi mimpinya. Ah…iri rasanya, melihat mereka bisa tidur diwaktu yang pas untuk bermimpi. Mereka bisa punya bunga tidur yang indah. Karena malam membawa keindahan dalam mimpi. Dan bintang membawa kecantikan mimpi itu. Kata orang mimpi yang dikabulkan adalah mimpi orang yang nyenyak waktu jam jam tengah malam hingga subuh. Perih rasanya tidak dapat bermimpi….ah…


Aku hanya bermimpi…dengan harapan yang sama dalam letihnya tidurku. Suatu saat aku akan menikmat malam hanya dalam mimp Mimpi yang akan menjadi harapan. Aku ingin seperti suatu saat yang entah tak aku ingat lagi kapan. Dulu..mungkin sudah sangat lama sekali. Ketika aku bisa tertidur,,,dan bermimpi. Dan menikmati subuh, sebagai suatu kenikmatan. Sebuah kenangan usang yang bisa kurasakan, namun tak bisa ku ingat dan ku ulangi. Mungkin saja…nantinya….



Hampir subuh…kamar…

Jumat, 19 Maret 2010

Mengejar Luna Maya (BAGIAN II - BIDADARI)



Luna Maya ? Siapa yang gak kenal Luna Maya. Artis Film paling laris dalam jagat entertainment. Luna Maya menjadi impian setiap lelaki manapun di atas bumi ini. Luna Maya adalah alasan yang tepat untuk berdiam diri di depan TV ber jam – jam hanya untuk melihat matanya, yang hanya bisa di bandingkan dengan “Zulaikha”. Salah seorang wanita cantik jaman nabi Yusuf.


So, itu adalah Luna Maya bagi orang umum. Luna Maya yang dikenal oleh semua lelaki normal di Indonesia ini. sedangkan bagiku, Luna Maya itu adalah :


Luna Maya adalah gadis tercantik,,, eh…sorry…bukan..bukan Luna Maya. Wanita tercantik di Indonesia adalah milik “Titi Kamal”. Luna Maya juga bukan gadis tercantik nomer dua. Karena gadis tercantik kedua adalah “Marissa Nasution”. Luna maya adalah gadis tercantik ketiga saat ini. walaupun begitu, Luna Maya memiliki “charming” – yang luar biasa. Dia memiliki kharisma yang tidak dimiliki oleh wanita lain, bahkan oleh Titi Kamal dan marissa Nasution. Luna Maya memiliki mata yang hanya dimiliki oleh matahari yang bulat dan terang. Luna Maya memiliki senyuman yang hanya dimiliki oleh Bulan, lembut dan menghanyutkan. Luna Maya memiliki rambut yang hanya dimiliki oleh sungai…sungai apa ya ? sungai Nil deh…kalo dibandingin sama bengawan solo ntar malah banjir terus…Luna Maya hanya memiliki kecantikan yang hanya dimiliki oleh Luna Maya…hahahhaahha


Ngomongin Luna Maya, ya mesti ngomongin Filmnya dia….aku tahu Luna Maya saat main film 30 hari mencari cinta. Namun aku mulai menyukai actingnya di film RUANG. Namun jangan ditanya, Hampir semua film yang dimainkan Luna Maya aku lihat. Mulai dari Film Ruang yang romantis sampai film Janda Kembang yang tidak ada Dialog untuknya. Dari film gak jelas kayak cinta silver hingga film Raya Maya Daya, yang menjadi film pendek andalan produksi LUX. Aktingnya lumayan. Walaupun gak bisa dibandingin sama Dian sastro, tapi gak parah parah amat lah kayak bintang film Horor Indonesia. Luna Maya punya penjiwaan yang dahsyat dalam setiap aktingnya, walaupun memang tidak seperti Cristine Hakim, mendinglah daripada artis artis film genre Sex yang semarak di Indonesia. Cuma kalo aktingnya yang di Sinetron aja, aku tidak mengikuti.


Luna Maya. Adalah satu satunya wanita yang kehadirannya selalu ada dalam setiap fase waktuku. Waktu bangun pagi misal, tepat jam 9 pagi. Secangkir kopi hangat dan rokok LA menemaniku nonton Dahsyat, yang di salah satu hostnya adalah Luna Maya. Sebenarnya males sih nonton dahsyat. Music music yang masuk chart biasanya lagu lagu yang bukan favoritku..(band band macam D’masiv, kangen band, The Potter, Peterpan…huek….). kalo bukan karena Luna Maya mah, gak bakalan chanel RCTI ini ku tonton. Selesai nonton dahsyat, biasanya ngotak ngatik computer. Nah gambar desktopku itu fotonya Luna Maya yang lagi senyum manis. Sore hari lihat sitkom OB, yang ada Luna Maya-nya juga. Belum lagi kalo ada telpon yang masuk ke HP-q. hihihihihihi..(terpaksa harus ngaku), gambar background di Hp-q juga Luna Maya. Malam, ngeset Alarm jam buat subuh besok. Lagi lagi jam wekerku bergambar Luna maya. Taktik buat bisa ngimpi dia.


Luna Maya, satu satunya gadis yang jumlah fotonya hampir menyamai foto Lia dalam laptop dan komputerku. Hihihihi…belum lagi gambar gambar baliho-nya XL yang kufoto sendiri di jalanan. Luna Maya juga satu satunya wanita yang jumlah datang ke mimpiku menyamai jumlah mimpinya Lia. Luna Maya juga satu satunya wanita yang bisa bikin aku debat ber jam jam, waktu ada anak yang bilang :


“Luna maya…ah gak seberapa cantik”.


Sekali lagi, Luna Maya punya senyuman yang hanya bisa dibandingkan dengan “Bulan”. Ya, seperti namanya “Luna”, nama lain dari Bulan. Jika kamu lihat senyumannya yang begitu indah itu, kamu akan seperti aku malam ini. Kamu gak akan perduli lagi sama Titi Kamal dan Marissa Nasution. Luna Maya akan jadi nomer satu buat kamu. Kamu gak akan perduli juga sama layar monitor 14 inch kamu. Monitor itu akan jadi dunia yang lebar, seolah olah kamu masuk ke dalamnya. Bersama senyuman itu di dalamnya. Kamu nggak akan lagi bisa bedakan, dunia apa yang kamu singgahi sekarang. Kamu akan bingung, kamu masih hidup atau sudah mati..lho kok ?? ya kamu akan bingung,,kenapa ada BIDADARI disini. Kamu akan segera bikin kopi lagi, beli rokok lagi, cuci muka lagi, hanya untuk begadang download foto dan filmnya Luna maya di Internet….hihihihihihhih…kamu akan jadi lebay,,kayak aku sekarang.


Itu dia Luna Maya bagiku. Akh,,film ini memang tidak sekomedi yang dibayangkan. Apalagi pas adegan ini. justru kelihatan sentimental. Tapi biarin. Film film ku juga. Para penonton duduk manis dulu,,lihat dulu selanjutnya..hihihihihihi…

Selasa, 09 Maret 2010

P E N J A R A



Apa itu penjara ?..menurut kamus besar bahasa Indonesia (wes mulai melok melok mas Rohmat iki…), penjara adalah tempat untuk mengasingkan terpidana terpidana yang melakukan kejahatan. Tapi jangan khawatir, saya disini bukan mau menulis definisi penjara. Bukan karena kurang baca buku atau gimana, cuma definisi kamus besar itu sudah mewakili pandangan masyarakat Indonesia secara umum. Untuk apa lagi saya bahas..(hihihihihi..padahal ancene males moco…). Tapi okelah kita mulai bahas sedikit tentang penjara dalam kamus itu.

Ayahku adalah seorang Sipir PENJARA. Dia meniti karier sebagai sipir dari bawah. Sebenarnya bukan dari bawah, tapi benar benar terbawah. Mulai dari seorang sipir junior yang tugasnya jaga rodi 14 jam sehari di Bondowoso, kemudian menjadi sipir yang masuk pelosok pelosok hutan mengejar buronan di Bangkalan. Setelah itu dia menjadi komandan jaga di Pamekasan. Ayahku pensiun sebagai kepala sipir penjara Pamekasan tahun 2004. Melihat dari sisi karier yang cemerlang, mungkin anda anda semua mengira bahwa itu berbanding lurus dengan kekayaan dan uang. Akh…malu aku sebenarnya jika harus melihat gaji ayahku yang hanya separuh gaji Ibuku yang hanya guru SD. Begitupun juga kantongnya selalu kering. Aku, kakakku, adekku tahu bahwa meminta uang saku ke Ebes sama saja dengan bunuh diri. Uang gak di dapat, ceramahnya 3 jam. Jadi Memes adalah pelabuhan uang jajanku selama ini..hihihihihi…

Kemaren aku lihat di TV tentang penjara mewah di pondok bamboo Jakarta. Katanya sih, Si narapidana membayar sejumlah uang kepada sipir penjara untuk memberikan fasilitas itu. Tentu saja aku kaget. Aku yang dulu masa kecilnya sering dibawa ke penjara tempat ayah-ku bekerja, tidak pernah melihat yang seperti itu. Bukannya naïf, tapi LP Pamekasan adalah penjara khusus narkoba, yang kebanyakan isi narapidananya adalah orang orang parlente. Berbeda dengan daerah di Madura yang lain, bahkan di Surabaya sekalipun. Jadi pasti ada penjara yang kayak “gitu” di Pamekasan. Karena penasaran aku bertanya kepada ayahku di waktu santai.

“Pa,,,penjara di Jakarta tuh..kayak hotel bintang lima…disini ada nggak ?”, aku mulai tanya

“ya…waktu papa masih di situ…seingat papa ya nggak ada..”, jawaban yang terlihat sekenanya

“akh..mana mungkin..di sini kan penjara Narkoba…pasti ada kayak gituan..”, aku mulai berdebat

“ya..tapi di sini kan buktinya nggak ada seperti itu…”, kembali dia menjawab sekenanya.

“pa….tahu kayak gini kenapa sih dulu sampeyan nggak bikin kayak gitu aja….hidup kita nggak bakalan susah..Cair terus..hehehehehehe”, aku mulai ngaco

“bisa saja papa seperti itu…tapi papa Cuma mikirin kamu, mama kamu, dan adek kamu”, kali ini dia menjawab lebih serius..

“apa hubungannya denganku…malah kalau kayak gitu kita nggak bakalan kekurangan uang..aku nggak perlu kerja sendiri luntang lantung untuk kuliah..itu biaya roni masuk polisi juga ada…rumah kita nggak jadi paling jelek di antara keluarga keluarga kita yang lain…sampeyan dan mama bisa sepuasnya naik haji,,dan nggak perlu sampek jual tanah kayak kemaren…uang itu penting pa..”, aku mulai manas manasi..

“iya..tapi kamu tahu nggak kalau uang korupsi itu uang panas..dan kamu tahu apa akibat uang panas ?”, dia meletakkan Kitab Yassin yang dibacanya..dan menatapku dengan serius.

“ah..uang itu kan sama saja…sama sama dikeluarkan oleh Bank Indonesia....mana aku tahu akibat uang panas”, sekarang aku yang sekenanya..

“uang panas bisa bikin keluarga, keturunan, yang memakannya cacat. Itu menurut kepercayaan ku…kalau papa dulu berbuat seperti kata kamu tadi..maka kamu akan lahir CACAT di muka bumi ini. aku nggak mau keluargaku makan nasi Haram..begitupun juga, aku nggak mau kalau anak anakku seperti kamu dan adek adek mu itu minum SUSU haram, dan itu bisa bikin kamu cacat…apa kamu mau cacat? ”, dia mejawab panjang kali ini..

“tapi pa…”, aku masih belum puas

“sudahlah..kita tidak butuh rumah mewah seperti keluarga keluarga kita yang lain..kita sudah cukup punya rumah sederhana ini..aku juga cukup sekali saja haji, begitu juga mama kamu..nggak usah kamu beratkan”, dia memotong penjelasanku..

Oke..oke….kalau dia sudah seperti itu, maka itu tanda aku nggak usah tanya tanya lagi. Dan juga aku merasa apa yang dia katakana benar. Keluarga ku memang tidak sekaya yang lain, tapi InsyaAllah yang paling bahagia…..

“Cong..kamu tahu nggak apa itu penjara ??” , dia mengagetkan lamunanku..

“penjara..penjara ya..penjara..tempat orang orang ditahan..”, jawabku..

“akh….ternyata kamu belum tahu tentang penjara….besok kamu ikut aku…”. Dia berkata sambil terkekeh kekeh…

“kemana pa ?”, tanyaku lagi

“besok halal bin halal pensiunan LP dan kejaksaan…kamu ikut..mama kamu katanya ngajar dan nggak bisa di ganggu..”,jawabnya

“males akh…itu kan acara orang orang tua..”

Papaku diam saja…namun dia mengeluarkan sebungkus rokok LA 12…terpaksa aku mengiyakan..”oke boz berangkat…” , jawabku dengan antusias.

****

Acara paling menjemukkan yang pernah aku hadiri. Gimana tidak, disini semuanya orang orang jompo. Aku mana ada teman ngobrol…terpaksa aku ngikutin ebesku itu jalan menyalami teman temanya. Bak ajudan pribadi aku berjalan di belakangnya. Acara ini memang di buat santai. Semi standing party.

Aku sekarang di kerumuman orang orang parlente. Batik papaku mungkin merek paling jelek di antara yang lain. Namun aku heran, orang orang ini tidak menyentuh makanan sedikitpun. Sedangkan ebesku mungkin yang paling rakus. Sebenarnya sih makanannya tidak se enak masakan ibuku. Namun ebesku jadi paling kontras dengan menyantap hidangan Sate dan Gule.

“pak Zaini…bapak nggak punya kolesterol ??? kok makan Sate kambing..itu kambing lho..”, kata seorang bapak yang pakaiannya paling bagus.

“ohhh…ndak pak…kolesterol saya stabil kok…jadi nggak apa apa makan sate kambing mah..”, jawab ebesku enteng

“enak ya pak…bapak nggak usah mantang makanan apa apa..kalo saya kolesterol tinggi…nggak boleh makan apa apa sekarang..Cuma boleh makan bubur gandum..iri saya sama sampeyan”, kata bapak berpakain bagus tadi..

“ah..sampeyan kok malah iri sama saya pak jaksa..saya ini Cuma kebetulan saja masih boleh makan kambing….”, katanya sekali lagi..

Kedua laki laki berbeda jenis pakaian itu tertawa terbahak…aku berpikir apanya yang lucu…setelah pak jaksa itu beralih ke tamu yang lain, ebesku berkata …

“Zal…itu salah satu penjara….”, katanya

Aku Cuma menganga, sampai seorang wanita berusia sekitar 50 tahun lebih mendekati ebesku..

“Wah pak Zaini…ini anaknya …yang ke berapa ?”

“yang pertama bu dokter..saya kan dulu memang telat punya anak..14 tahun…jadi ya,,kayak gini,,saya sudah pensiun dia masih belum lulus kuliah”, jawab ebesku. Ternyata wanita ini salah seorang dokter penjara dulu.

“o ya…kuliah dimana mas ?”, kata wanita itu.

Bibirku belum bergerak, ebesku sudah menjawab “Komputer bu dokter…di ITS sana..IP nya 3,5”, kata ebesku. Ah,,aku merasa berdosa,, karena Cuma IP yang 3,5 saja yang ku berikan ke dia..IP yang jelek tak simpan..hihihihihi…

“wah..hebat ya…beda nasib sama anak saya pak..anak saya tiga tiganya cacat..nggak tahu, padahal di keluarga saya dan suami saya tidak ada keturunan cacat mental. Ya,,giamana lagi namanya juga anak…”,kata bu dokter itu

“sekraang dimana anak ibu”,,ebesku tampak menyesal sombong sombongan tadi.

“Saya titipkan ke saudara saya pak,,malu saya kalau seandainya masyarakat jijik datang ke saya cuman karena melihat anak saya seperti itu…ya tahu sendiri pak Zaini,,masyarakat kan menilai kalau saya itu dokter. Dan harus tampil sempurna..ntar dikira saya juga punya kelainan…”, jawab bu dokter lagi.

“ibu tidak pernah ketemu anak ibu..”

“setahun sekali pak…saya titip ke keluarga saya di JAWA..kadang saya rindu sama mereka..tapi ya gimana,,suami saya kan dokter juga..ini tuntutan di masyarakat………………”, bu dokter dan ayahku berbicara panjang lebar. Tapi ayahku tak lagi nyombong nyombongin aku lagi..Cuma terlihat aneh saja, dia kok gampang ya bicara sama cewek. Bu dokter itu juga terlihat nyaman bicara dengan ebes. Ayahku memang mirip dengan adekku, gampang deketin cewek..sedangkan aku,,,,keringat dingin selalu keluar jika bicara denga wanita…ah…

“zal,,,Itu juga PENJARA”,, lagi lagi ebesku berkata padaku setelah bu dokter pergi.

Aku mulai mengerti maksud ebesku.

******

Dirumah aku kembali bincang bincang dengan ebesku kembali..Cuma kali ini aku terdiam. Dan dia yang berbicara. Aku mulai merenung apa yang dibahasnya dari kemaren.

“Conk…setiap orang punya PENJARA-nya masing masing..penjara itu namanya Identitas..orang orang terperangkap dengan identitasnya itu..dan membatasi dirinya sendiri…mereka hanya takut masyarakat tidak menghormati identitas mereka..sehingga tidak ada lagi RASA....Conk..mulai sekarang kamu harus belajar untuk memerangi penjara kamu sendiri…jangan terbatas oleh apapun..jangan menyerah karena identitas kamu…kamu-lah yang membentuk identitas itu sesuka kamu..bukan kau yang dibentuk olehnya…dengan begitu, aku yakin conk…..kau tidak akan terbatas..hanya Tuhan dan Nabi NabiNya yang dapat membatasi-mu…”, ayahku sekali lagi membuat aku terdiam dan merenung..

Sekarang aku tahu apa itu penjara…bagiku penjara bukan lagi hanya sekedar kata dalam kamus besar bahasa Indonesia. Atau sebuah tembok besar yang menjulang. Aku berusaha memerangi penjara yang membatasi-ku untuk menjadi manusia seutuhnya…

Disini memang tidak ada definisi jelas apa itu penjara..seperti biasa saya harap teman teman dapat merenung sendiri apa itu Penjara…bagaimana menurut-mu ?????

Tanya Mbah Google

Shout Me !!!


ShoutMix chat widget