Selasa, 06 Januari 2015

MENGENANG ANGGITA RAHMADHANI – 2 TAHUN



Impian Sepanjang Musim


Itu judul puisi pertamaku untukmu. Masihkah kamu mengingatnya di surga sana ? Aku yakin para malaikat dan para bidadari akan menyanyikan liriknya, seperti kita, ketika rindu tak terbendung dulu. Bagaimana keadaanmu 2 tahun ini sayangku ? apakah surga masih menyenangkan ? apakah rumah kita disana sudah berwarna ungu violet ? warna kesukaan kita. Kita suka ungu violet, karena menurutmu itu campuran antara warna yang kita sukai. Merah adalah kesukaanku, dan biru kesukaanmu. Ungu violet menyatukan warna wana kita, menyatukan kita, dalam satu jiwa, dalam satu bentuk, dalam satu definisi.

Masihkah kau suka memainkan piano di sana ? ceritakan padaku lewat mimpi sayangku, seperti apa piano di surga. Mimpiku tidak pernah tentang orang lain. Jikalau kau tidak datang menemuiku lewat mimpi, mimpiku adalah tidur panjang yang kosong. Sering seringlah datang dalam mimpiku.

Sayangku, aku masih suka motret. Walau sekarang tidak ada kamu yang suka ngomel ngomel karena sering bawain tripodku. Aku kangen omelanmu. Aku kangen saat saat aku harus khawatir akan ngambekmu. Tapi kamu jangan khawatir, nikmati saja keindahan surga. Kerinduan kepadamu membuat hidupku tidak kosong. Kerinduan padamu adalah mimpi terbaik yang aku alami. Aku tidak pernah kesepian karena kenangan yang kamu tinggalkan. Biarlah kerinduanku padamu akan tetap hidup, karena didalamnya ada rasa syukur yang begitu hebat karena aku pernah bertemu denganmu walau Cuma sebentar. Iya sayangku, bagiku kau pergi terlalu cepat.

Hidup berjalan lebih cepat dari yang kita duga sayangku. Sudah 2 tahun kau disana, disurga. Begitupun aku tanpa mu. Bing Bing, dia sudah menikah agustus kemaren dengan orang yang dia cintai. Kau salah sangka sayangku, aku bukan cinta sejatinya seperti yang kau ceritakan kepadaku lewat wasiatmu. Dia menikah dengan cinta sejatinya yang memang sejati. Aku datang ke pernikahannya. Di sebuah pesta mewah yang gemerlap. Aku melihatnya bahagia. Aku, aku adalah obsesi sesaatnya. Tapi tak apa, dengan begitu aku jadi tahu bahwa hanya kamu yang mencintaiku, cinta yang bukan hanya sekedar obsesi. Sayangku, dia menikah dengan laki laki yang sudah jadi jodohnya, takdir yang tak bisa aku hentikan sama seperti ketika aku kehilanganmu. Ketiadaanmu adalah takdir yang tak boleh aku sesali, karena aku juga tidak menyesal ditakdirkan bertemu denganmu. Hanif, mantanmu, dia juga sudah menikah, dengan perempuan arab juga. Istrinya hamil tua ketika aku beretemu di bioskop beberapa hari yang lalu. Dia juga bahagia sayangku. Akhirnya dia punya anak yang dia impikan. Semua orang orang yang pernah hadir dalam hidup kita sudah bahagia, seperti kita yang bahagia karena saling mencintai.

Aku ? jangan paksa lagi aku menerima perempuan lain selain kamu sayangku, aku tak pernah sanggup. Kau tahu aku hanyalah laki laki kusam yang tak terlalu pintar. Hanya perempuan aneh sepertimulah yang mampu menerimaku. Aku sudah buktikan. Sudah 3 perempuan setelah kau meninggal, tak satupun yang bertahan lama untuk aku cintai. Mereka meninggalkan aku, walau sebenarnya akulah yang meninggalkan mereka terlebih dahulu karena tak bisa membagi mimpiku tentangmu kepada mereka. Aku tak lagi bisa mencintai perempuan lain seperti aku mencintaimu. Kaupun sudah tahu kan ?

Sayangku, aku akan kuliah lagi, s2 di bulan januari. Kali ini di ITS. Doakan saja semoga aku tidak mrotol lagi sekarang. Setiap aku akan kuliah aku jadi ingat bagaimana kamu dulu semangat menyelesaikan manajemen rumah sakitmu di singapura. Semakin cepat lulus semakin cepat juga kita menikah. Doakan aku semoga aku cepat lulus ya, lalu aku bisa membuktikan kepadamu suatu saat nanti aku juga bisa menyelesaikan s2, atau setidaknya menjawab keraguan abi bahwa aku juga bisa seperti anaknya, aku pantas untukmu, aku punya gelar yang gak malu maluin mereka di undangan kita nantinya.

Sayangku, aku tak punya cerita cerita seru untuk aku bagikan kepadamu lagi, karena tak akan pernah indah jika tanpa dirimu. giliranmulah yang  harus cerita kepadaku. Bagaimana kau melewati hari harimu disurga ?  bagaimana rasa coklat disana ? bagaimana bioskop disana ? kau masih suka nonton film kan ? aku juga, di bioskop aku masih suka merasa kau di dekatku, atau mungkin kau memang di dekatku ? bagaimana rintik hujan di surga ? kau  maasih suka gerimis kan ? apakahh di langit masih ada gerimis ? bagiamana mungkin sayangku ? ceritakan kepadaku semuanya. Aku disini, dengan segelas coklat dan kopi hangat menunggumu. Karena aku tahu, hari ini 6 januari, kau mungkin meninggalkanku secara fisik 2 tahun yang lalu, tapi secara jiwa dan batin kau semakin dekat denganku. Aku tahu 6 januari bukan untuk ditangisi seperti takdir Tuhan yang lain, tapi inilah saat kita akan selalu bersama.

Sayangku, dari sini, aku masih akan katakan hal yang sama seperti tahun tahun sebelumnya. Kau masih impian sepanjang musimku—kau, masih mimpi terbaikku.


Aku, yang kau cintai, Mohammad Syaiful Rizal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanya Mbah Google

Shout Me !!!


ShoutMix chat widget