It's Your Wedding Day, bing….
24 Agustus….
Bing, tidak ada satupun satuan waktu yang pernah aku lewati seperti
hari ini, dimana kata sedih dan bahagia jadi satu. Tidak ada satupun
kesimpulan kecuali "Cinta". Kita, dan semua rasa itu, tidak akan bisa
tergambarkan oleh kata lainnya.
Bing, mari kita bicara tentang rasa. Sesuatu yang pernah kamu alami, yang pernah kamu rasakan, dan mungkin sering
kamu lewati dalam suatu masa. Adakah orang yang membuatmu menyisihkan
sebagian waktu untuk sekedar memikirkannya? Yang membuatmu menyiapkan
sehelai pakaian dan sepasang sepatu yang serasi, dan merias wajah dan
rambutmu dengan sebaik baiknya ?
Adakah orang yang hanya
dengan mendengar tawanya saja, kamu merasa tak perlu apa apa lagi ? yang
hanya dengan genggaman tangannya, kamu merasa seluruh ketakutan di
hidupmu lenyap ?
Bing, mari kita bicara tentang Rasa yang
selalu kita endapkan. Bicara tentang aku yang sering mengingkari kata
hati pada awalnya. Menciptakan penolakan setiap namamu disebut. "ah, aku
bukan siapa siapa ? siapa bilang aku jatuh cinta ?". padahal aku dengan
sadar, hanya bersamamu aku merasa tenang, hanya bersamamu aku merasa
terlengkapi.
Kita perlu membaca apa yang tertulis dalam takdir
kita. Seperti kisah yang sudah kita buat bersama, sesaat itu bagai
abadi, pertemuan dengan cinta sejatiku yang tidak pernah aku duga pada
hari itu. cinta sejati yang sering kita ingkari.
Ini hari pernikahanmu Bing.
Hari dimana seharusnya semua orang yang mencintaimu akan bahagia.
Ini Hari pernikahanmu Bing. Hari dimana kamu akan sangat cantik. Dimana
kamu sandarkan seluruh takdirmu pada seorang laki laki yang kau pilih.
Ini hari kemenanganmu bing, dimana Tuhanpun merestui semua pagi, siang,
malam, dan subuhmu. Ini hari pernikahanmu bing, dimana semua harapan dan
doa doamu akan tercapai. Hari ini.
Ini Hari pernikahanmu Bing.
Hari yang kita tunggu, dimana tak sedetikpun hatiku dan seluruh jiwaku
luput untuk mendoakan kebahagiaanmu. Memang kau tinggal terlalu
sebentar, pergi terlalu cepat. Seperti rahasia ILAHI lainnya yang tak
pernah sanggup kita mengerti, walau kadang aku masih sering kurang ajar
dengan bertanya pada Allah kenapa Dia memberi waktu sedikit pada kita.
Ini hari pernikahanmu bing, hari yang tak pernah aku sesali, karena dari awalpun aku tak pernah menyesali pertemuan kita.
Ini hari pernikahanmu bing, hari yang tak akan pernah aku hindari,
karena sejak awal aku tidak pernah menghindari kebersamaan kita. Seperti
waktu yang berputar, pagi menjadi siang, lalu beranjak menjadi senja,
dan kemudian menjelma malam. Seperti waktu dimana kamu selalu memintaku
menyanyikan lagu pengantar tidur. Detik ini, ketika aku dihadapanmu,
ketika waktu terlalu berat untuk berlalu, ketika kau juga kehabisan kata
kata dan kita tenggelam dalam lautan bisu. Ini bukan perpisahan, ini
sama saja dengan saat kamu manja dan memintaku memainkan lagu tentang
"Lullabye". Kau ingin aku menyanyikannya dengan bahagia kan, padahal kau
tahu aku tak pernah suka perpisahan. Suatu saat nanti, waktu anak
anakmu tak bisa tidur, kau bisa membelai rambut mereka, dan menyanyikan
lagu kita. Lagu itu akan berhasil, karena kau sudah terbiasa
mendengarkannya dengan hatimu.
Ini hari pernikahanmu bing,
hari yang tak ingin kulawan kecuali kerinduanku sendiri. Kerinduan yang
akan sangat menyakitkan. Tapi tak apalah bing, sakitnya masih tak
seberapa dibanding harus melupakanmu. Tidak ada satupun takdir kita yang
aku sesali, karena pada akhirnya aku tahu bahwa hidup hanyalah tentang
merelakan dan mengikhlaskan banyak hal. Rasa sakit akan menjelma
menjadi doa. Sehingga cinta kita tidak akan pernah berhenti seperti
harapan yang mengiringinya. Harapan semoga kamu bahagia, selamanya…
Ini hari pernikahanmu bing, hari dimana mengenangmu akan lebih terasa
mengasyikkan. Jika aku jenuh soal cinta, maka aku bisa bercengkerama
sejenak pada imajinasi. Pada tempat tempat yang kita kunjungi, pada
makanan yang sering kita cicipi, pada egois yang sering membuat kita
bertengkar, pada masakan yang sering kau buatkan untukku, pada teori
manajemen yang sering membuat kita berdebat, pada rumah kecil yang
sering kita impikan, pada coklat almond yang kau suka, pada hobimu untuk
melukis, pada mu, pada mu, pada mu, bing.
Tapi seperti yang
dikatakan orang kalau cinta akan bermula dan kembali ke tempat yang
sama, sama seperti surat ini aku tulis, dan kelak kamu akan
mengirimkannya lagi kepadaku. Surat dimana kau akan bercerita tentang
hari harimu yang penuh cinta.
Ini Hari pernikahanmu bing,
waktu yang akan dipenuhi kasih sayang bersama suamimu dan anak anakmu
kelak, dimulai hari ini, di hari pernikahanmu….
Jumat, 05 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
love is indeed difficult to understand, but we can not escape from love. little or a lot of us the cause of the people we love in spite of us, women need certainty, firmness and affection from us .... if we do not decisively and quickly in live love then he will seek another figure who are able to provide it all. but do not cry my brother, the Netherlands is far ... and the world is not as wide as the leaves of "kelor".
BalasHapusThank you
BalasHapus